Pemekaran Indonesia dari tahun ke tahun
Okt 9
Posted by rusdi1978
Pada tahun 1945, pemerintah menetapkan Indonesia dibagi menjadi delapan provinsi, yaitu Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo, Sulawesi, Sunda Kecil, dan Maluku.
Jumlah provinsi: 8
Antara tahun 1946-1949, terdapat berbagai perubahan perubahan wilayah Indonesia karena munculnya negara-negara baru dalam wilayah Indonesia.
Pada akhir tahun 1949, ketika Belanda mengakui kemerdekaan RIS (Republik Indonesia Serikat), RIS terdiri atas 16 negara bagian dan 1 Wilayah Federal Batavia. Keenam belas negara bagian itu antara lain: Republik Indonesia, Negara Sumatera Timur, Riau, Negara Sumatera Selatan, Bangka, Belitung, Negara Pasundan, Jawa Tengah, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Daerah Istimewa Borneo Barat, Dayak Besar, Federasi Borneo Timur, Daerah Banjar, Borneo Tenggara, dan Negara Indonesia Timur.
Pada awal tahun 1950, muncul gerakan untuk kembali ke negara kesatuan. Akibatnya tiap-tiap negara bagian mulai menyatukan diri satu per satu dengan Republik Indonesia.
Awal Agustus 1950, RIS hanya terdiri atas 4 negara bagian, yaitu Republik Indonesia, Negara Sumatera Timur, Daerah Istimewa Borneo Barat, dan Negara Indonesia Timur.
Dan pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS dinyatakan bubar dan diganti dengan NKRI, dan ketiga negara bagian selain RI dinyatakan bubar dan dimasukkan ke dalam wilayah NKRI.
Pada tahun 1950, Yogyakarta dikeluarkan dari Jawa Tengah menjadi provinsi tersendiri dan diberi status Daerah Istimewa, dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun yang sama, Provinsi Sumatera dipecah menjadi tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan.
Jumlah provinsi: 11
Pada tahun 1953, Provinsi Borneo diganti namanya menjadi Kalimantan.
Pada tahun 1956, Provinsi Aceh terbentuk, hasil pemekaran dari Sumatera Utara. Dan di akhir tahun 1956, Kalimantan dipecah menjadi tiga provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Jumlah provinsi: 14
Pada tahun 1958, Provinsi Sumatera Tengah dipecah menjadi tiga provinsi, yaitu Sumatera Barat, Riau, dan Jambi. Kemudian Provinsi Sunda Kecil juga dipecah menjadi tiga provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Jumlah provinsi: 18
Pada tahun 1959, Provinsi Kalimantan Tengah terbentuk, hasil pemekaran dari Kalimantan Selatan. Dan pada akhir tahun 1959, Provinsi Aceh diberi status Daerah Istimewa, dengan nama Daerah Istimewa Aceh.
Jumlah provinsi: 19
Pada tahun 1960, Provinsi Sulawesi dipecah menjadi dua provinsi, yaitu Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Jumlah provinsi: 20
Pada tahun 1961, Kota Jakarta resmi dikeluarkan dari Jawa Barat dan menjadi provinsi tersendiri dan diberi status Daerah Khusus Ibukota, dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
Jumlah provinsi: 21
Pada tahun 1963, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyerahkan administrasi wilayah Irian Barat kepada Indonesia.
Pada tahun 1964, tiga provinsi baru terbentuk, yaitu Lampung (dari Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah (dari Sulawesi Utara), dan Sulawesi Tenggara (dari Sulawesi Selatan). Kemudian, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya secara resmi ditetapkan sebagai ibukota Republik Indonesia.
Jumlah provinsi: 24
Pada tahun 1968, Provinsi Bengkulu terbentuk, hasil pemekaran dari Sumatera Selatan.
Jumlah provinsi: 25
Pada tahun 1969, setelah diadakan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat), Irian Barat secara resmi menjadi bagian dari NKRI dan menjadi salah satu provinsi di Indonesia.
Jumlah provinsi: 26
Pada tahun 1973, Provinsi Irian Barat diubah namanya menjadi Irian Jaya.
Pada akhir tahun 1975, Indonesia menguasai wilayah Timor Timur.
Pada tahun 1976, Timor Timur dimasukkan ke dalam wilayah NKRI dan menjadi salah satu provinsi di Indonesia.
Jumlah provinsi: 27
Pada tahun 1999, diadakan jajak pendapat (referendum) di Timor Timur dan Timor Timur secara resmi keluar dari NKRI. Dan di akhir tahun 1999, Provinsi Maluku Utara terbentuk, hasil pemekaran dari Provinsi Maluku.
Jumlah provinsi: 27
Pada awal tahun 2000, Provinsi Irian Jaya diganti namanya menjadi Papua. Kemudian pada akhir tahun 2000, Provinsi Banten resmi berdiri, dimekarkan dari Jawa Barat.
Jumlah provinsi: 28
Pada tahun 2001, dua provinsi baru resmi berdiri, yaitu Kepulauan Bangka Belitung (dari Sumatera Selatan) dan Gorontalo (dari Sulawesi Utara). Pada tahun yang sama, Daerah Istimewa Aceh diganti namanya menjadi Nanggroe Aceh Darussalam, dan diberi status Otonomi Khusus. Sama halnya dengan NAD, Provinsi Papua juga diberi status Otonomi Khusus.
Jumlah provinsi: 30
Pada tahun 2003, Provinsi Irian Jaya Barat resmi berdiri, hasil pemekaran dari Provinsi Papua.
Jumlah provinsi: 31
Pada tahun 2004, dua provinsi baru resmi berdiri, yaitu Kepulauan Riau (dari Provinsi Riau) dan Sulawesi Barat (dari Sulawesi Selatan).
Jumlah provinsi: 33
Pada tahun 2007, Provinsi Irian Jaya Barat diubah namanya menjadi Papua Barat.

Pada awal kemerdekaan indonesia hanya 8 provinsi dan gubernurnya yaitu :

Sumatra           = Mr. Teuku Mohammad Hassan

Jawa barat      = Sutarjo Kartohadikusumo

Jawa Tengah   = R. Panji Soerjo 

Jawa Timur     = R.M. Soerjo

Sunda Kecil    = Mr.I. Gusti Ketut Pudja

Maluku           = Mr. J. Latuharhary

Sulawesi         = Dr. G.S.S.J. Ratulangie

Kalimantan     = Ir Pangeran Mohammad Noor.

                        

					A. K. Gani 1945 1946 Sebagai Residen Sumatera Selatan — Mohammad Isa 1946 1948   1 1948 1952 Sebagai Gubernur Sumatera Selatan 2 Winarno Danuatmodjo 1952 1957   3 M. Husin 1957 1958   4 Mochtar Prabu Mangkunegara 1958 1959   5 H. A. Bastari 1959 1963   6 Abu Yasid Bustomi 1963 1966   7 Ali Amin 1966 1967   8 Asnawi Mangku Alam 1967 1978   9 Sainan Sagiman 1978 1983   1983 1988 10 Ramli Hasan Basri 7 November 1988 7 November 1993   7 November 1993 7 November 1998 11 Rosihan Arsyad 7 November 1998 7 November 2003   12 Syahrial Oesman 7 November 2003 11 Juli 2008   13 Mahyuddin N.S 11 Juli 2008 7 November 2008   14 Alex Noerdin 7 November 2008 Petahana 12 Syahrial Oesman 7 November 2003 11 Juli 2008   13 Mahyuddin N.S 11 Juli 2008 7 November 2008   14 Alex Noerdin 7 November 2008 Petahana
					Kaharudin Datuk Rangkayo Basa 1958 1965   Tidak Ada — Saputro Brotodirejo 5 Juli 1965 1966 Pejabat Gubernur — Harun Zain 5 Mei 1966 1967 Pada akhir jabatan, ia dilantik sebagai Pejabat Gubernur sebelum resmi memulai periode pertama pada 1967[2] 2 1967 1972 1972 1977 3. Azwar Anas 18 Oktober 1977 18 Oktober 1982   18 Oktober 1982 30 Oktober 1987 4. Hasan Basri Durin 30 Oktober 1987 30 Oktober 1992   Sjoerkani 30 Oktober 1992 29 November 1997 Muchlis Ibrahim 5. Muchlis Ibrahim 29 November 1997 27 Maret 1999 Mengundurkan diri.[3][4] Zainal Bakar — Dunidja 27 Maret 1999 24 Februari 2000 Pejabat Gubernur Lowong 6. Zainal Bakar 24 Februari 2000 14 Maret 2005   Fachri Ahmad — Thamrin 14 Maret 2005 15 Agustus 2005 Pejabat Gubernur Lowong 7. Gamawan Fauzi 15 Agustus 2005 22 Oktober 2009 Berhenti setelah diangkat menjadi Mendagri Marlis Rahman — Marlis Rahman 22 Oktober 2009 7 November 2009 Pelaksana Tugas Gubernur.[5] Lowong 8. 7 November 2009 15 Agustus 2010 Gubernur definitif.[6] 9. Irwan Prayitno 15 Agustus 2010 15 Agustus 2015 [7]  Muslim Kasim — Reydonnyzar Moenek 15 Agustus 2015 Petahana Pelaksana Tugas Gubernur.[8]
					Sutan Muhammad Amin Nasution 18 Juni 1948 1 Desember 1948 Tidak Ada 2 Ferdinand Lumban Tobing (1988–1962) 1 Desember 1948 Desember 1949 — Sarimin Reksodiharjo 14 Agustus 1950 25 Januari 1951 3 Abdul Hakim (1905–1961) 25 Januari 1951 23 Oktober 1953 4 Sutan Mohammad Amin Nasution 23 Oktober 1953 12 Maret 1956 5 Sutan Kumala Pontas 18 Maret 1956 1 April 1960 6 Raja Djundjungan Lubis 1 April 1960 5 April 1963 7 Eny Karim 8 April 1963 15 Juli 1963 8 Ulung Sitepu 15 Juli 1963 16 November 1965 9 PR. Telaumbanua (1919–1987) 16 November 1965 31 Maret 1967 10 Marah Halim Harahap (1921–) 31 Maret 1967 12 Juni 1978 11 Edward Waldemar Pahala Tambunan (1927–2006) 12 Juni 1978 13 Juni 1983 12 Kaharuddin Nasution (1925–1990) 13 Juni 1983 13 Juni 1988 13 Raja Inal Siregar (1938–2005) 13 Juni 1988 13 Juni 1993 13 Juni 1993 15 Juni 1998 14 Tengku Rizal Nurdin (1948–2005) 15 Juni 1998 16 Juni 2003 16 Juni 2003 5 September 2005 [ket. 1] [2][3][4] Rudolf Pardede — Rudolf Pardede (1942–) 5 September 2005 10 Maret 2006 [ket. 2] [5] Lowong 15 10 Maret 2006 16 Juni 2008 [ket. 3] [6] 16 Syamsul Arifin (1952–) 16 Juni 2008 21 Maret 2011 [ket. 4] [7][8] Gatot Pujo Nugroho — Gatot Pujo Nugroho (1962) 21 Maret 2011 14 Maret 2013 [ket. 5] Lowong 17 14 Maret 2013 16 Juni 2013 [ket. 6] [10] 16 Juni 2013 4 Agustus 2015 [ket. 7] [11][12] Tengku Erry Nuradi — Tengku Erry Nuradi (1964–) 11 Agustus 2015 Petahana [ket. 8] [13][14][15]
					Kaharuddin Nasution 6 Januari 1960 1966   3 Arifin Achmad 1966 1978   4 Raden Subrantas Siswanto 1978 1980   5 Prapto Prayitno 6 Juni 1980 2 Oktober 1980   6 Imam Munandar 2 Oktober 1980 6 Agustus 1988   7 Baharuddin Yusuf 1988   8 Atar Sibero 6 Agustus 1988 28 Desember 1988   9 Soeripto 28 Desember 1988 28 Desember 1998   10 Saleh Djasit 28 Desember 1998 21 November 2003   11 Rusli Zainal 21 November 2003 31 Juli 2008 Periode pertama Wan Abubakar 12 Wan Abubakar 31 Juli 2008 21 November 2008   Tidak Ada (11) Rusli Zainal 21 November 2008 12 November 2013 Periode kedua (tidak terselesaikan karena kasus korupsi) Mambang Mit — Mambang Mit (Pelaksana Tugas) 12 November 2013 21 November 2013 Pelaksana Tugas Gubernur[1] Lowong — Djohermansyah Djohan (Pejabat Sementara) 21 November 2013 19 Februari 2014 Pejabat sementara[2][3] 13 Annas Maamun 19 Februari 2014 25 September 2014 Tidak selesai karena terkena kasus korupsi Arsyadjuliandi Rachman — Arsyadjuliandi Rachman 25 September 2014 26 November 2014 Pelaksana tugas Gubernur Lowong 14 26 November 2014 Petahana
					Ismeth Abdullah 1 Juli 2004 2005 Penjabat Tidak Ada — Darjo Sumarjono 2005 19 Agustus 2005 Penjabat 1 Ismeth Abdullah 19 Agustus 2005 19 Agustus 2010 Muhammad Sani 2 Muhammad Sani 19 Agustus 2010 21 Agustus 2015 Soerya Respationo — Agung Mulyana 21 Agustus 2015 Petahana Penjabat Tidak Ada
				Zainal Abidin Pagaralam Juli 1966 April 1967 Pejabat Gubernur 2 5 April 1967 5 April 1972 Gubernur Definitif — 1972 1973 Pejabat Gubernur 3 R. Sutiyoso 1973 1978   4 Yasir Hadibroto 1978 1988   A. Subki Harun (1984-1988) 5 Poedjono Pranyoto 1988 1993 Masa jabatan Periode 1 Man Hasan (1989-1993) 1993 1997 Masa jabatan Periode 2 Oemarsono Suwardi Ramli (1994-1998) — Oemarsono 1 Oktober 1997 5 Februari 1998 6 5 Februari 1998 5 Februari 2003   Lowong — Tursandi Alwi (Pejabat) 5 Februari 2003 2 Juni 2004 Pejabat Gubernur 7 Sjachroedin Z.P 2 Juni 2004 2 Juli 2008 Masa jabatan Periode 1 Soleh Solahudin (2004-2006) Syamsurya Ryacudu (2004-2008) — Syamsurya Ryacudu (Pejabat) 2 Juli 2008 2 Juni 2009 Pejabat Gubernur Lowong (7) Sjachroedin Z.P 2 Juni 2009 2 Juni 2014 Masa jabatan Periode 2 Joko Umar Said 8. Muhammad Ridho Fi cardo 2 Juni 2014 Sekarang Bachtiar Basri                                                                                               Teuku Nyak Arif 1945 1946 Sebagai Residen Aceh, berada di bawah Gubernur Sumatera 1 Teuku Daud Syah 1947 1948 Bernama Gubernur Aceh Darussalam 2 Tgk Daud Beureu'eh 1948 1952   3 Teuku Sulaiman Daud 1952 1953   4 Abdul Wahab 1953 1955   5 Abdul Razak 1955 1956   6 Ali Hasjmy 1957 1964 Pada tahun 1959, bernama Gubernur Daerah Istimewa Aceh 7 Nyak Adam Kamil 1964 1966   8 Asbi Wahidi 1966 1967   9 Abdullah Muzakir Walad 1967 1978   10 Abdul Madjid Ibrahim 1978 1981   — Eddy Sabara 1981 1981 11 Hadi Thayeb 1981 1986   12 Ibrahim Hassan 1986 1993   13 Syamsudin Mahmud 1993 1998 1998 21 Juni 2000 Pada Juni 2000, Syamsudin Mahmud diangkat menjadi Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)[1] — Ramli Ridwan (Pejabat) 21 Juni 2000 November 2000 14 Abdullah Puteh November 2000 19 Juli 2004 1. Pada tahun 2001 bernama Gubernur Nanggroë Aceh Darussalam 2. Pada tahun 2004, Abdullah Puteh dinonaktifkan dari jabatannya karena divonis melakukan tindak pidana korupsi Azwar Abubakar — Azwar Abubakar (Pejabat) 19 Juli 2004 30 Desember 2005 Menggantikan posisi Abdullah Puteh yang dinonaktifkan Lowong — Mustafa Abubakar (Pelaksana Tugas Harian) 30 Desember 2005 8 Februari 2007 15 Irwandi Yusuf 8 Februari 2007 8 Februari 2012 Pada tahun 2009, bernama Gubernur Aceh Muhammad Nazar — Tarmizi Abdul Karim (Pejabat) 8 Februari 2012 25 Juni 2012   Lowong 16 Zaini Abdullah 25 Juni 2012 Petahana [2] Muzakkir Manaf Hudarni Rani 22 April 2002 26 April 2007   Suryadi Saman 2 Eko Maulana Ali 26 April 2007 26 April 2012 Syamsuddin Basari 26 April 2012 30 Juli 2013 [ket. 2] Rustam Effendi — Rustam Effendi 12 Agustus 2013 23 September 2013 [ket. 3] Lowong 3 23 September 2013 Petahana   Hidayat Arsani Ali Amin 1968 1973   2 Abdul Chalik 1973 1978   3 Suprapto 1978 1989   4 H. A. Razie Yahya 1989 1994   5 Adjis Ahmad 1994 1999   6 Hasan Zen 1999 2004 — Seman Widjoyo 2004 2005 Pejabat Sementara 7 Agusrin Maryono Najamuddin 29 November 2005 29 November 2010 Muhammad Syamlan 29 November 2010 17 April 2012 Junaidi Hamsyah — Junaidi Hamsyah 17 Mei 2012 17 Desember 2012 Pelaksana Tugas Lowong 8 17 Desember 2012 2015 Sultan Bachtiar Najamudin